Ayam Kokok Balenggek

kokok_balenggekAyam kokok-balenggek merupakan salah satu rumpun ayam lokal Indonesia yang mempunyai sebaran asli geografis di Provinsi Sumatera Barat, dan telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 2919/Kpts/OT.140/6/2011 tanggal 17 Juni 2011.

Ayam kokok-balenggek mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh ayam dari bangsa lainnnya dan merupakan sumber daya genetik ternak Indonesia yang perlu dijaga dan dipelihara kelestariannya sehingga dapat memberikan manfaat dalam peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat Indonesia.

Ciri Spesifik Sifat Kualitatif:
  1. Jengger/balung: tunggal, bergerigi berwarna merah.
  2. Warna bulu punggung dan sayap hitam, merah, kuning, atau putih.
  3. Warna ceker (metatarsus) abu-abu, kuning atau putih.
  4. Suara ayam jantan: merdu, terputus-putus bersusun, terbagi atas suara kokok depan, tengah dan belakang.
Ciri Spesifik Sifat Kuantitatif:

Suara:

  1. Berjumlah 3 – 9 susun (lenggek).
  2. Durasi sekali berkokok:  2,01 – 4,43 detik.
  3. Mampu berkokok 8 kali berturut-turut dalam 10 menit.
  1. Bobot badan dewasa : 1,025 – 2,250 kg (jantan)
  2. Panjang tulang femur : 7,5 – 11,3 cm (jantan)
  3. Panjang tulang tibia : 7,5–15,0 cm (jantan)
  4. Tinggi jengger : 2,40 – 4,60 cm (jantan)

Produksi telur :  60 butir/tahun

Ciri Spesifik Sifat Reproduksi:

Umur dewasa kelamin :  6 bulan.

Umur bertelur pertama : 6 bulan.

Updated: November 7, 2020 — 1:19 pm

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *